Pembangunan kesehatan bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal (UU Kesehatan No. 23 Tahun
1992 Bab III Pasal 3 ). Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan secara menyeluruh, terarah dan
berkesinambungan (UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992 Bab V Pasal 10)
Pengawasan kehamilan atau Antenatal
Care penting bagi wanita hamil mulai dari trimester I sampai trimester III
supaya komplikasi dalam kehamilan seperti persalinan prematur dapat dikenali
secara dini, karena 70% kematian perinatal disebabkan oleh persalinan premature
(Manuaba,2007)
Persalinan premature seharusnya
bisa diturunkan untuk mencegah angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi.
Bayi premature, karena tumbuh
kembang organ vitalnya, menyebabkan ia masih belum mampu untuk hidup diluar
kandungan, sehingga sering mengalami kegagalan adaptasi yang dapat menimbulkan
morbiditas bahkan mortalitas yang tinggi (Manuaba,2007)
Persalinan preterm adalah persalinan ynag dimulai setiap saat setelah awal
minggu gestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke-37 ( Varney, 2008).
Persalinan preterm menurut WHO adalah
persalinan dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu atau berat bayi kurang
dari 2500 g ( Manuaba, 2007 ). Persalinan preterm
adalah pengeluaran buah kehamilan antara 28 minggu dan 37 minggu atau bayi
dengan berat badan antara 1000 gram dan 2499 gram ( FK UNPAD, 1983)
Kematian
Bayi merupakan indikator yang biasanya digunakan untuk menentukan derajat
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan
dalam rangka menurunkan kejadian kematian bayi. Di Indonesia, AKB tahun 2009
sebesar 30/1000 kelahiran hidup. Di Kota Padang kasus bayi lahir mati pada
tahun 2010 adalah 50 orang/16.542 kelahiran. Sementara bayi (0 – 12 bulan) mati
pada tahun 2010 berjumlah 86 orang. Pada tahun 2009 terdapat 37/16.486 bayi mati
dan 2008 terdapat 164 orang kematian bayi dari 15.639 kelahiran hidup. Kasus
kematian Perinatal pada tahun 2010 sebanyak 83/16.492 kelahiran. Kasus kematian
Perinatal ini masih cukup tinggi (DKK Padang, 2010).Tingginya angka kematian
bayi disebabkan oleh kelahiran preterm,
asfiksia neonaturum, infeksi, trauma persalinan, cacat bawaan dan berat badan
lahir rendah ( Manuaba, 1998)
Kasus
kematian maternal tahun tahun 2010 di Kota Padang sebanyak 15/16.492 kelahiran
hidup, sedikit meningkat dibanding tahun 2009 sebanyak 14 orang/16.486
kelahiran hidup dan sama dengan tahun 2008 kasus Kematian Ibu terdapat 15 orang
yang meninggal dari 15.693 kelahiran. (DKK Padang, 2010)
Semua
ibu hamil menghadapi risiko terjadinya komplikasi pada persalinan yang dapat
menyebabkan kesakitan , kecacatan, dan kematian pada ibu dan bayi. Salah satu
faktor yang mempengaruhi terjadinya persalinan preterm, yaitu : hamil usia muda dan tua ( <20 tahun dan > 35
tahun ) dan kenaikan berat badan ibu hamil. (Manuaba, 2007)